28.7.12

a wish

Tuhan punya rencana baik di balik semua ini.
Terus-terusan aku mengulang kalimat itu.

Kau tau betapa marahnya Kau waktu itu?
Disaat semua kuasa punya mu.
Seenaknya menggampar orang.
Bilang Anjing! Monyet! atau yang lainya.
Disaat orang lain jadi terdakwa.
Kau jadi hakimnya.

Malaikat.
Malaikatkah sebenarnya dirimu?
Bersayap? Suci? Berkuasa? Asalmu dari surga?

Aku pun marah waktu itu.
Tapi tidak berlarut-larut.
Sungguh.

Aku orang yang mudah memaafkan kalau memang harus.
Tapi ingatanku tak pernah pudar.

Ternyata Malaikat yang ku lihat waktu itu punya tanduk juga.
Punya buntut runcing layaknya iblis.
Ternyata juga bisa pergi ke neraka.

Kau lakukan hal yang sama.
Aku bisa mulai percaya sekali.
Tapi ketika selanjutnya kepercayaan itu musnah.
Jangan harap akan lagi ku beri.

Aku sudah coba untuk percaya.
Aku tidak mengorek-ngorek informasi, walau ku tau pasti ada saja yang kau perbuat diluar pengetahuanku.
Aku bukan ular yang orang bilang senang diatas ketidak harmonisan keluarga.
Aku yang pernah mereka bilang anak setan juga tak marah kini, bahkan kalau harus kubela, akan kubela mereka yang dulu mengataiku.

Kau tau? Aku sudah percaya padamu.
Aku percaya kau berjalan lurus.
Aku percaya segala fasilitas yang ada datang hanya dari Tuhan dan via kamu.
Aku percaya bahwa semuanya akan berakhir bahagia nanti.
Aku percaya dengan kekuatanku sebagai status yang cukup unggul untuk memperbaiki keretakan yang sudah tercipta.

Aku percaya kita sama-sama bisa saling menjaga.

Aku percaya sosok yang ku butuhkan untuk jadi panutan ada di kamu.

Tapi,
tenyata tidak semuanya benar.

----------------

Tuhan, kalau aku boleh minta sesuatu, izinkan aku untuk meminta.
Seandainya 20 tahun yang lalu bisa kembali terulang.
Aku berharap aku tidak dilahirkan.
Aku tidak ingin dua orang ini bertemu.

-----------------

Kalau nanti meninggal pun,
Aku ga akan minta dosa mu dilimpahkan kepadaku
Aku cuma minta nanti masuk surganya dipercepat

------------------

6.7.12

stay calm

Sudah hampir 5 hari.
Minggu yang berat sungguh.
Berjuang untuk tidak meneteskan air mata.

I'm not gonna meet ya in 30 days.
or more.

sudah hampir sebulan, dan sudah tidak ada rasa apapun. Awal yang berat dengan sebuah perjuangan. Sebulan memang tidak cukup ternyata. Butuh lebih banyak waktu.

sudah hampir 2 bulan, rindu menyusup datang diam-diam.Melalui orang lain yang tengah berjaga di rumah sakit. Hahahha. Apa kabar kau? Masih ingat dengan ku? Masih belum netral sepenuhnya otaku. Butuh beberapa bulan lagi untuk hadir kembali dan mencari orang baru dan menggantikan posisimu yang sekarang sedang kosong.
Kekosongan ini membuat ku gila. Tapi aku tak bisa menunjukanya sembarangan. Aku bukan seniman tapi juga bukan scientist. Aku di antaranya. Tidak semudah kau menarik dan menghela nafas.


Aku tidak membencimu sungguh.
Aku hanya tak mau ketergantungan.

Karena kehadiranmu yang lebih sering ketimbang kehadiran orang lain pada umumnya.
Jadi, sepenuhnya bukan 100% aku yang salah. Karena kamu mengambil sebagian porsi di dalamnya.
Dan inilah saatnya kita sama-sama mengambil gunting.
Memperjelas pattern yang sudah kian terbentuk.
Memangkas sebenarnya tidak ada salahnya.
Agar bentuknya lebih indah.
Bukankah keindahan punya batas?

Maybe, it'll take 6 months or more
So, stay calm.

Random

Semacam ga ada siapa-siapa.
Mudah datang dan pergi.
Mudah suka dan lupa.
Keluar masuk sesuka hati.
Dan kini seperti mencari-cari sesuatu.
Entah apa itu.
Mencari mata yang teduh untuk berteduh.
Pundak yang kokoh untuk menopang.
Mengapa kepergian esok hari begitu berat.
Seakan firasat sesuatu akan terjadi.
Semoga semua baik-baik saja.
Tanpa ada kendala yang berarti.
Inilah aku.
Mencemaskan hal-hal yang tak berguna.
Karawang barat, aku datang.
Semoga banyak pencerahan di sana.
amin.